Pelaku Kreatif UMKM dan Industri, Asep Japar Calon Bupati Sukabumi: Pengrajin Fin Surfing Menjadi Khas Pantai Cimaja Palabuhanratu

  • Bagikan

http://catatannews.id ][ Sukabumi ][ Tunjukan kepeduliannya kepada Industri Kreatif dan UMKM, Asep Japar Calon Bupati Sukabumi menyempatkan diri mengunjungi pengrajin Fin Surfing yang menjadi khas pantai Cimaja Palabuanratu. Sabtu, (27/07/2024)

Kehadiran Asep Japar di tengah kelompok industri kreatif mengisyaratkan keberpihakannya pada pelaku UMKM dan Industri kreatif. Seperti yang diungkapkan Ade Rabig, salah seorang pegiat UMKM sekaligus pengrajin Batik Fin khas pantai Cimaja ini.

“Alhamdulillah dengan kedatangan Pa Asjap yang saat ini di anggap sebagai calon bupati, mudah mudahan tinekanan sagala pamaksadan. Alhamdulillah juga, untuk pertama kalinya beliau yang peduli terhadap UMKM khususnya pengrajin, beliau berkunjung langsung ke bengkel kami,” ungkap Ade Rabig sumringah.

Ade juga mengatakan harapannya sebagai pegiat UMKM, terkait keberpihakan pemerintah daerah bagi kelompok ekonomi mikro tersebut. Menurutnya, para pelaku UMKM khususnya pengrajin non kuliner kurang mendapat perhatian pemerintah, sehingga kurang diminati.

“Mudah-mudahan dengan kunjungan Pa Asjap ini menjadi berkah bagi para pengrajin. Dan semoga harapan kita semua untuk memiliki pemimpin yang pro terhadap pelaku industri kreatif dan UMKM bisa terwujud,” bebernya.

Asep Japar yang pernah menjabat sebagai Kadis Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi ini dinilai layak memimpin Sukabumi dengan segala pengalamannya membina kelompok Usaha Kecil dan Menengah.

“Kita perlu mengapresiasi para pelaku industri kreatif seperti ini. Karena selain sebagai bentuk usaha, industri kreatif ini bisa menjadi kearifan lokal terlebih jika sudah menjadi sentra, jadi sewajarnya industri kreatif dan UMKM mendapat perhatian yang lebih,” ungkap Asep Japar saat di wawancara sukabumisatu.com. Sabtu, (27/07/2024).

Lebih lanjut, bakal Calon Bupati dengan pendukung terbanyak ini juga mengatakan bahwa Fin Batik khas Cimaja ini tak hanya dapat menjadi industri lokal, namun bisa juga mewakili nasional.

“Fin Batik ini kan sudah dijual ke mancanegara, seperti Asia hingga Eropa. Pastinya sudah tidak lagi berbicara wilayah saja, namun juga sudah selayaknya dilirik sebagai produk lokal yang bertarap internasional,” sambung Asep Japar yang akrab disapa Asjap.

Pengembangan industri kreatif dan UMKM sudah masuk dalam program kerja Asjap kedepan. Menurutnya pembangunan wilayah tidak melulu soal infrastruktur tetapi juga pembangunan Sumber Daya Manusia harus menjadi programnya.

(Timsus Balas)

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *